Beranda

Minggu, 15 Desember 2013

Jika Aku Menjadi Guru

Jika saya menjadi seorang guru,semampuku akan ku bagikan ilmuku pada orang yang membutuhkannya,selain menjadi keharusan juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang guru.seorang guru memperoleh ilmu dari uaha yang ia lakukan,dan ilmu yang di peroleh tersebut kemudian diajarkan ke pada siswa ,begitupun seorang siswa perlu melakukan usaha terlebih dahulu untuk menemukan
apa yang ia cari.
Setiap orang sukses pada awalnya mengalami yang namanya kesulitan,karena dalam hidup ini tanamkanlah daam hati kalian bahwa hasil yang besar tidak pernah berasal dari usaha yang kecil.
Hidup ini sangat singkat antara adzan dan sholat,hidup kita di adzankan dan meninggal kita disholatkan,maka dari itu jadikanlah waktu suatu hal yang sangat berharga,karna waktu yang sekarang tidak mungkin akan di alami kembali,pengajaran yang di berikan seorang guru serta bimbingan itu sangat  mempengaruhi apa yang akan menjadi tujuan siswa,serta kesungguhan yang dimiliki seorang siswa munkin menjadi salah satu penentu kehidupannya dimasa yang akan datang.
Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang orang-orang bayangkan kebanyakan,menjadi seorang guru perlu adanya niat dan kesabaran,karena guru juga merupakn orang tua siswa yang harusnya memberikan pengarahan kepada siswa agar mampu menjadi orang yang seharusnya berguna bagi orang tua dan ehidupan disekelilingnya,untuk mewujudkan suatu cita-cita di butuhkan niat dan tekad
Guru merupakan seorang yang seharusnya menjadi contoh bagi siswa,oleh karena itu guru harus memberikan contoh yang baik pada siswa yang seharusnya ditiru oleh siswa,cara mengajar guru juga member pengaruh pada perilaku siswa , yang lama kelamaan menimbulkan kebiasaan pada siswa dan menjadi tingkalaku siswa tersebut dalam lingkunganya sehari-hari.siwa harusnya menunjukan kemampuanya dalam proses belajar mengajar,sehingga guru akan merasa senang.

Kamis, 12 Desember 2013

Kuliah Dhuha Al-Irsyad

Kalo kita ingin menjadi orang yang besar, kita harus dekat dengan Allah S.W.T. Selama kita belum dekat dengan Allah kita tidak akan bisa jadi apa-apa.

 " Kisah Ayah dari Imam Syafi'i "
Ketika seorang pemuda yang lapar berjalan, ia menemukan sebuah delima yang mengalir disungai. Tanpa terbebani apa-apa ia langsung mengambilnya dan memakannya. Tetapi setelah ia sudah menyantap nya setengah ia baru mengingat bahwa itu delima itu belum ia meminta izinkan kepada pemiliknya. Ia sangat menyesal dengan kelakuannya. Akhirnya ia mencari dari mana asalnya buah delima itu jatuh. Sampailah ia pada suatu rumah yang terdapat pohon delima. Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengatakan kepada sang pemilik pohon itu. Sang pemilikpun akhirnya membolehkan dengan syarat pemuda itu harus bekerja dengannya selama 2 tahun.

-setelah 2 tahun-

 Sang pemilik pohon akhirnya memberi syarat kepada pemuda itu untuk menikahi anaknya. Namun anaknya dalam keadan buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Pemuda itu akhirnya meng iyakan, dan langsung menikahi gadis itu. Setelah menikahi gadis itu, ternyata dibalik kekurangannya ada sebuah rahasia yang tersembunyi.Gadis itu buta karena tidak pernah melihat untuk kemaksiatan. Tuli karena tidak pernah mendengar kata-kata yang buruk. Bisu karena tidak pernah berbicara selain berdoa dan menyebut asma Allah. Lumpuh karena tak pernah menggunakan kakinya untuk berjalan ke tempat yang maksiat. Sungguh cerita yang mengharukan.SUBHANALLAH <3

Rabu, 04 Desember 2013

Awesome Day

  Saat pergantian tahun masehi , aku memiliki cerita dengan ibuku. Semula hanya terpikirkan aku dan ibuku akan merapihkan rumah kakakku diluar kota sana. Tapi justru itu menjadi cerita baru untukku dan ibukku. Saat siang hari diteriknya matahari barulah aku sampai dikota Cirebon, kota tempat tinggal kakakku setelah menikah. Kami bergegas mencari kendaraan untuk sampai ke rumah kakakku. Bahkan perjalanan tadi sama sekali tidak membuat semangat kami luntur. Kami bergegas menaruh barang yang kami bawa tadi dan merapihkan rumah kakakku yang sudah di tinggal lama.

  Saat dentingan jam menunjukkan pukul 18.15 WIB, kami tepat menyelesaikan semuanya. Kami melanjutkan ibadah shalat magrib, mengaji hingga tibanya waktu isya nanti. Ibu menyarankanku segera bersiap. Akupun heran karena sebelumnya beliau tidak seperti ini tapi akhirnya aku menurut. Ternyata saat jalan sedang begitu padat dan ramai oleh euforia tahun baru masehi ini, ibu mengajakku refreshing keluar. Sambil menatap keramaian kota saat itu, kami menyantap hidangan dari restoran siap saji. Sungguh malam yang tidak akan terlupakan.